Thursday, March 14, 2024

Peruri Garden City - konsep tower di Kebayoran by Budi Pradono

 

Courtyard of the Garden city

 

Courtyard-scape Peruri

 

Courtyard-scape of the Garden City

 

Peruri Courtyard-scape

 

Taman kotakita 

 

Garden city of tomorrow

 

Peruri Garden city

 

 

Perencanaan kawasan peruri, berdasarkan sejarah kawasan kebayoran merupakan sebuah kota satelit yang dirancang oleh M.Soesilo pada  tahun 1949-1953, dengan mengusung konsep garden city lahan seluas 730 hektar; 45% nya digunakan sebagai Kawasan residential dan 16% nya saja digunakan sebagai area hijau. Oleh karna itu Kawasan peruri seluas 5 hektar ini merupakan satu Kawasan yang merupakan jantung utama dalam konteks garden city tersebut, oleh karena itu kita mempertanyakan bagaimana membawa Kawasan peruri menjadi pusat atau symbol garden city masa depan. Oleh karena itu kami mengusulkan peningkatan garden areannya sebesar 80% dari Kawasan, Kawasan ini akan menjadi ruang publik utama ditengah kota dimana orang dapat menikmati taman kota masa depan dan dapat melakukan berbagai aktivitas yang berkaitan dengan konteks urbannya. 

 

Responsive urbanisme

Pertanyaan dasar dari pembangunan konsep ini adalah bagaimana program – program yang dimasukan di dalam Kawasan memberikan value addict yang signifikan terhadap Kawasan mengingat konteks urbannya, kawasan ini harus menjadi pendukung untuk kemajuan vitalitas ekonomi, budaya maupun olahraga bagi Kawasan sekitarnya. Patut di catat kawasan ini berseberangan dengan Gedung kejaksaan Agung disisi timur, Gedung ASEAN disisi utara, Mabes Polri disis barat laut dan Kawasan komersial blok M dan stasiun Bus blok M disisi selatan dan barat daya. Oleh karena itu program – program yang ada harus dipikirkan secara baik supaya mampu merespon keempat atau lima bangunan dikawasam seitarnya maupun kebutuhan masyarakat pada umumnya . secara programing kita mengusulkan adanya high end residensial maupun hotel yang dapat menampung tamu - tamu negara maupun para eksekutif dari negara negara sahabat yang akan menemukan pertemuan atau rapat - rapat digedung ASEAN, Adapun yang berurusan dengan kejaksaan agung maupun mabes polri. Pada sisi timur laut dari Kawasan terdapat simpul CSW merupakan simpul pertemuan berbagai moda transportasi baik itu MRT maupun busway sehingga pergerakan masyarakat yang banyak dan keluar dari simpul transportasi tersebut perlu di arkomodir secara proposional oleh karena itu kita menciptakan satu taman yang besar sebagai oase baru bagi masyarakat. Sehingga masyarakat dapat dengan mudah menikmati taman kota yang baru ini sekaligus menikmati museum peruri.

 

Konsep Peruri sebagai Symbol Garden City of tomorrow

 

Bagaimana menciptakan garden city kontemporer yang merupakan reintepretasi dari sejarah garden city tahun 1948?

 

Metode yang diambil adalah melakukan remapping trajektori dari stasiun-staisun yang ada disekitarnya maupun mobilitas orang di sekitarnya yang diimplementasikan secara organik kedalam Kawasan, diagram - diagram ini pada akhirnya membentuk sebuah taman dengan lembah dan gunung yang hijau. Lembah dan gunung ini pada dasarnya merupakan selimut hijau bagi program - program komersial dibawahnya, taman hijau ini akhirnya menjadi sebuah courtyard bagi kota. Sebuah tanah lapang yang baru, sekaligus sebagai creator ruang public bagi masyarakat Jakarta. Akhirnya taman ini memberikan value yang tinggi bagi bangunan lama peruri menjadi sebuah museum yang elegan dan berwibawa. 

 

 

Peruri sebagai Courtyard Kota

 

Courtyard adalah sebuah ruang private terbuka yang dikelilingi oleh dinding-dinding maupun bangunan-bangunan, dengan menganggap bahwa Kawasan peruri ini dikelilingi oleh bangunan - bangunan penting oleh karena itu kita menempatkan konteks Kawasan ini sebagai courtyard bagi kota. Tipologi courtyard ini merupakan tipologi baru bagi ibu kota dimana Kawasan komersial selalu dibangun dari bangunannya sehingga ruang terbukannya merupakan sisa tetapi dalam konsep ini adalah bagaimana menyisihkan ruang terbuka kota sebagai courtyard bagi kota. Courtyard- courtyard ini dibentuk dan mengalami deformasi tergantung dari program maupun analisa diagram yang didasarkan atas data-data virtual di dalam side, kemudian multiple courtyard dengan skala yang lebih kecil dapat di hadirkan kembali diantara gunung-gunung maupun lembah bangunan komersial di sekitarnya, courtyard ini menjadi alat yang menyalurkan cahaya ke dalam bangunan maupun basement. Courtyard yang dihadirkan terdapat banyak sekali organic diagram yang kemudian dapat dikonversikan menjadi pedestrian, maupun amphi teather hijau. 

 

Blok masa bangunan 

Dalam konteks Kawasan ini memerlukan block masa bangunan yang merupakan respon dari konteks dari Kawasan tersebut sehingga dari hasil analisis programing dan diagraming kita dapat menentukan dua blok masa bangunan sebagai sepasang tower yang menjadi landmark Kawasan masa depan dan tower ini dikemudian hari menjadi tonggak masa depan dan menjadi identitas Kawasan garden city ini . blok masa bangunan lainnya terdiri dari tiga stick bangunan yang disusun secara horizontal, masa-masa bangunan ini terpisah-terpisah tetapi saling terkoneksi dan memperkuat courtyard Kawasan. 

 

Fasade bangunan

Fasade bangunan dimaksudkan sebagai penegas identitas Kawasan, oleh karena itu Ketika seluruh courtyard berupa taman dan merupakan area hijau maka masa-masa bangunanya memerlukan fasade yang merupakan respon yang positif baik kepada lingkungan terluar dari Kawasan maupun lingkungan internal dalam courtyard sehingga untuk dua tower tersebut kami memilih Bahasa vertical dan diharapkan langsekapnya merupakan sesuatu yang continues baik dari gunung menuju tower. Pada bangunan horizontal kami memutuskan menggunakan Bahasa polkadot atau perforated berbentuk bulat sebagai secondary skindari struktur baja/jembatan. Diharapkan dari sana kegiatan/aktivitas yang dinamis didalam bangunan ini dapat terlihat dari luar. Rooftop diarea Gedung-gedung horizontal dibuat sebagai ruang publik yang baru dimana orang dapat berjalan-jalan maupun menikmati courtyard dengan nyaman 

 

Strategi distribusi programming 

         Program yang equal dengan fungsi patut dipikirkan secara lebih dalam karena distribusi fungsi-fungsi tersebut dapat mempengaruhi kinerja dan performa ekonomi dari satu kompleks Kawasan ini, oleh karena itu fungsi-fungsi strategis di distribusikan secara baik. Program atau fungsi yang harus di masukkan ke dalam Kawasan merupakan aspek penting supaya segala kegiatan di dalamnya dapat berfungsi secara maksimal mampu menjadi penentu sekaligus mediator bagi program-program yang sudah ada. Strategi yang pertama adalah dengan melakukan respon pada program existing sehingga empat titik utama di pojok pojok site harus dijadikan sebagai public space yang merupakan respon pada lingkungan sekitarnya. Cinema dan convention hall merupakan dua crowd attractor dipisahkan penempatannya tapi sekaligus dihubungkan dengan bridge corridor. Sementara fungsi kedua towernya berbeda yang satu tower hotel dengan rental office di sisi atasnya sementara residensial atau apartemen berada di sampingnya. Antara hotel dan bangunan komersial lainnya saling terhubung dan menggunakan courtyard sebagai center-nya. Pada sisi bawah basement dan area komersial nya saling terhubung tetapi diselimuti garden sebagai lansekap utama. Sementara bangunan lama Peruri kita konversikan sebagai museum yang hidup karena teras di sisis selatan bangunan dapat difungsikan juga sebagai stage untuk performance, sementara penonton dapat duduk di taman-taman dengan amphiteater yang ada.

 

 

 

 

 

 

 

No comments:

Post a Comment