Visionary Future LAB is a weblog devoted to the future of design, tracking the innovations in technology, practices and materials that are pushing architecture, interior, product design and urbanism towards a smarter and more sustainable future. Visionary Future LAB was started by Jakarta based research architect Budi Pradono as a forum in which to investigate emerging design in product, interior and architecture & urbanism
Friday, October 11, 2013
Thursday, October 10, 2013
Mengunjungi Desa Gintangan, Rogojampi, Banyuwangi
Desa Rogojampi tidak terlalu jauh dari bandar udara Blimbingsari di Banyuwangi. Ternyata desa ini memiliki keunggulan, yaitu kemampuan kemandirian masyarakat desa-nya yang memiliki hobi menganyam bambu. kerajinan ini sudah dilakukan turun temurun. berbagai kerajinan bambu dapat kita peroleh di tempat ini. Para pengrajin ini melakukan berbagai kegiatan menganyam di rumah masing-masing.
Potensi ini perlu kita hargai..., jika saja banyak desainer kita yang ingin melakukan explorasi dengan bambu mereka harus datang ke tempat ini berdiskusi dan mungkin saja kita bisa berinovasi menghasilkan sebuah produk baru yang inovatif.
Bayu, sang pengusaha muda sedang menjelaskan proses pengerjaan bambu tersebut.
Ibu muda ini menganyam bambu di rumahnya sebagai kegiatan sehari hari, membuat besek, maupun kotak bambu bermacam-macam.
Monday, October 7, 2013
Festival Batik Banyuwangi di Taman Blambangan, Banyuwangi
Festival Batik Banyuwangi yang diselenggarakan di Taman Blambangan, Banyuwangi ternyata sangat menarik karena berhasil mengakomodasi kemampuan lokal dalam melakukan eksplorasi pola batik khas Banyuwangi.
Dengan mengusung tema "Gajah Oling" para muda mudi Banyuwangi berusaha menginterpretasikan Gajah Oling kedalam pola batik baru. Hal ini juga dilakukan oleh para perancang busana yang dengan kreatifitasnya melakukan eksplorasi padu-padan yang disajikan dalam peragaan busana penuh warna di Taman Blambangan di pusat kota Banyuwangi.
Saya pikir ini adalah pengembangan kreatifitas yang berdasarkan lokalitas yang kuat. Jika ini dilakukan terus menerus secara berkesinambungan 5 tahun kedepan industri kreatif Banyuwangi tidak hanya akan menyaingi Yogjakarta dan Solo tetapi bisa menjadi ikon baru yang dapat disejajarkan dengan pusat mode dunia seperti Paris dan Milan.
BPA Team menjadi reviewer informal yang memberikan masukan yang positif bagi kemajuan Festival Batik Banyuwangi selanjutnya. Selamat kepada dewan juri Mas Agung, Mba Mila dan
Bapak Bupati Bapak Azwar Anas yang penuh semangat.
Subscribe to:
Posts (Atom)