Wednesday, May 8, 2013

Jakarta, London, Berlin, Sydney…sebuah perjalanan inovatif dan inspiratif…tahun 2013


Tahun ini saya mengikuti beberapa kompetisi, dua diantaranya di New York keduanya berbau seni dengan karya instalasi….tapi keduanya gagal, karena tidak terpilih… tapi studio kami di Bintaro tidak patah arang, mencoba berbagai cara, agar otak tetap panas demi memberi semangat pada keinginan untuk menghasilkan sesuatu yang baru…inovasi arsitektur yang melampaui batas batas arsitektur….beyond architecture…ketika Jakarta dilanda banjir badang…saya terus berpikir tentang apa yang bisa kita berikan, atau kita pikirkan untuk memperbaiki..menolong atau apa…akhirnya ketika saya membaca tentang expedisi ciliwung yang dilakukan oleh tim Kompas…saya merasa shock betapa buruknya system sanitasi kita betapa buruknya system manajemen sungai…serta betapa banyaknya orang-orang yang mengandalkan air sebagai tempat makan mandi dan cuci sekaligus…lalu saya mengikuti kompetisi yang diselenggarakan IAI bekerjasama dengan dinas PU, yaitu tentang jakarta 2050…mulailah BPA berkutat dengan air…dan mendalami kota Jakarta lewat air..workshop kecil di studio BPA….project ini kita beri judul Fluidscapecity…kita bayangkan bahwa pada masa depan tahun 2050 terjadi penurunan kepadatan pada area pedesaan…dan terjadi penumpukan pada pusat2 ekonomi di Jakarta…proposal ini merupakan visioning dan strategi strategi dasar mengantisipasinya…sayang proposal kita tidak lolos tahap pertama…pada bulan Desember akhir ternyata ada sebuah kompetisi terbuka untuk mengajukan project / proposal rancangan di negara Asia dengan tema Smart city di Berlin. saya merasa bahwa konsep fluidscapecity yang kita ajukan masih setengah jalan dan masih relevan untuk dimatangkan lagi…akhirnya kita di BPA membuat  / mengajukan konsep pameran instalasi dengan melakukan explorasi pada salah satu sungai / waduk. Karena pameran akan dilaksanakan sekitar bulan July maka saya berusaha mengajak teman teman dari Kampusuntuk turut serta, dengan modal konsep workshop di studio BPA dan dilakukan selama 3 bulan tentulah akan menghasilkan sesuatu…Pada bulan February saya mendapat email dari panitia di Berlin bahwa dari 90 pendaftar..proposal kami termasuk salah satu yang dipilih…kemudian sang curator Ulla Geisler mulai bertelepon dengan saya dan meminta untuk mempercepat proses workshop….karena semua dokumentasi diperlukan untuk katalog pameran…jadilah kami jungkir balik mengurangi waktu tidur dan menggaet 2 pasukan mahasiswa dari UNTAR dan BINUS untuk ikut serta…ditengah riset dan explorasi desain saya mendapat undangan dari Kedutaan Belanda / Erasmus Huis..untuk menjadi salah satu pembicara seminar tentang "Building on water"; saya berkesempatan mempresentasikan 3 project penelitian tentang architecture / urban design dan kaitannya dengan air yaitu Urban design di Dnipper river Kiev, Venice city vision, Lotus city di Pearl River Delta, dan Fluidscapecity…tak disengaja ternyata selama ini BPA sempat bersinggungan dan melakukan beberapa exercise yang berkaitan dengan water+architecture…air selalu menjadi sumber hidup pantas untuk dijaga dikembangkan, dipelajari dst demi menjaga kelangsungannya…sementara itu komunikasi dengan panitia di Berlin belum berhenti, sebuah tawaran datang dari Australia, dari program urban islands workshop yang diadakan tiap 3 tahunan…tahun ini saya ditunjuk menjadi salah satu workshop leader nya….Urban islands berada di pulau kakatoa, pulau bersejarah yang mendapatkan warisan budaya UNESCO…saya ingin memberi spirit baru pada pulau itu….memberi semanagat  baru, cara baru serta metode baru….peserta workshop yang sudah mendaftar dari Mexico, Jepang, Australia dll…ketika urusan visa belum selesai…akhirnya saya ditunjuk juga oleh ANCB, metropolitan Laboratory di Berlin untuk juga menjadi workshop Leader….saya kaget campur senang..karena proses berbagi dan menemukan sesuatu itu semakin bermakna ketika kita melakukannya bersama-sama di dalam studio….semua ilmu akan meresap dan secara otomatis kita akan dapat menyimpulkannya sendiri..menyimpulkan dan mengolahnya menjadi new architecture adalah sebuah usaha yang inovatif karena memikirkan typologi yang baru…disaat bersamaan saya juga harus berkomunikasi dengan teman2 di belanda yang sedang galau memikirkan social housing…ada kemungkinan juga mereka menyelenggarakan workshop di Belanda bersama alumni dari Berlage institute..ketika itu belum mendapatkan kejelasan tiba tiba saya mendapat surat dair Britsih Council Jakarta untuk memasukkan 3 karya untuk diseleksi pada pameran tahunan yang ada di London..mereka hanya memberi waktu 3 hari….dan ternyata salah satu karya BPA (inverted pyramid) diterima sebagai salahsatu wakil Indonesia dalam pameran Atlas of Unbuiltworks" di Bartlett School of Architecture di London….tapi kita harus bekerja extra lagi….project itu merupakan salah satu project favorite…karena menyangkut isu nasional tentang kampung vertical masa depan…isu yang paling hangat dibicarakan sejak kehadiran Jokowi di Jakarta….tapi maket harus segera dibuat… hmm tapi semua sibuk sudah 3 specialist model maker mengundurkan diri karena tenggat waktu yang sangat mepet… satu-satunya yang bersedia malah mengajukan harga yang tidak kepalang tanggung nominalnya sama dengan 4 x tiket bolak balik Jakarta Berlin….wah saya akan buat sendiri deh!!! belanja kayu diampelas dipotong-potong minta bantuan pak Min…lalu dicat putih…hmmm lama juga ya proses nya… eh tapi tadi sore saya dapat ide untuk membuatnya lebih simpel dengan besi yang kecil…lalu di las…hmmm panggil tukang las untuk di brief…hmm masalah belum selesai..masih perlu acrylic untuk lantainya..masih perlu miniatur orang-orangan dan juga tanaman… hmmm pikir lagi...(Budi Pradono)