Konsep utama Masterplan Kampus Surya University berdasar pada Surya Golden Ration (SGR). SGR merupakan hasil studi dari pengembangan bidang octagon yang sudah diperdalam oleh pihak Surya University.
merupakan geometri dasar yang digunakan dalam perancangan kampus yang berbasis riset dan teknologi ini.
Dalam perancangannya, masterplan kampus menggunakan konsep bidang m-octagon yang membentuk fraktal. Titik sentralnya ditempatkan pada pusat tapak. Titik ini selanjutnya dijadikan datum untuk mengorganisir seluruh kawasan. Secara konsisten, pola dari susunan 8 Surya Golden Spiral (SGS) digunakan ketika menempatkan bangunan dalam Kawasan Surya University (KSU). Gedung Rektorat berada di pusat "tata surya" kampus, disusul oleh 8 Gedung Pusat Riset, setelah itu terdapat Gedung Kampus yang membentuk menerus, yang juga menjadi batas internal kampus, serta gedung-gedung fasilitas pendukung yang tersebar di ring terluar kawasan. Penempatan bangunan fasilitas pendukung juga berdasar pada 2 axis, yaitu student activity axis, dan religiosity-educational axis. Bangunan student center ditempatkan di sisi terjauh student activity axis mengingat kegiatan yang dilakukan menghasilkan bising yang kuat. Sedangkan Chapel serta Perpustakaan berada di area depan kawasan sebagai simbol penyatuan religiusitas dan ilmu pengetahuan.
Tidak hanya penempatan bangunan di dalam kawasan, sirkulasi utama kawasan ini pun juga menggunakan pola SGS yang diteruskan hingga batas kawasan. Sebagai kampus dengan teknologi tinggi, tentunya Kawasan Surya University juga perlu mendukung konsep green environment. Untuk itu, seluruh kendaraan konvensional tidak diperbolehkan untuk mengakses area dalam kampus. Sementara, untuk menuju area internal, seluruh civitas akademika akan diperbolehkan menggunakan kendaraan yang disediakan oleh pihak kampus, seperti sepeda, segway, ataupun kendaraan listrik.
Konsep rancangan landscape kawasan berdasar pada konsep keseimbangan alam serta ilmu pengetahuan. Strategi implementasinya yaitu dengan melakukan mapping kontur, danau, sawah serta pohon-pohon besar pada eksisting kawasan, kemudian mempertahankannya. Nantinya, habitat eksisting tersebut dapat digunakan sebagai laboratorium hidup mata ajar kampus. Mulai dari batas lahan terluar, kawasan akan dikelilingi oleh hutan tropis dan secara bertahap akan berubah menjadi lebih teratur.
Tidak hanya rancangan landscape, gubahan masa area eksternal didapat dari pengembangan lebih lanjut bentuk geometri umum. Gedung Sport Hall serta Kolam Renang, misalnya, merupakan pengembangan Golden Square dengan transformasi Fibonachi, sehingga dapat menghasilkan geometri sport hall yang unik. Lalu, Gedung Asrama Mahasiswa dirancang menggunakan multiplikasi dari r-octagon dengan tetap menyediakan ruang-ruang pertemuan atau ruang publik sebagai transisi antar bangunan.
Sedangkan pada area internal kampus, pengembangan gubahan masa didapat dari bidang octagon, baik
m-octagon serta
s-octagon. Secara umum, gubahan masa di area dalam merupakan hasil pengembangan yang dilakukan khusus oleh pihak Surya University sendiri. Gedung Rektorat merupakan cerminan dari ring 1 hingga 6
m-octagon . Gedung Riset menggunakan gubahan prisma
c-octagon. C-otagon sendiri merupakan gabungan dari 4
s-octagon dan 1
m-octagon. Sedangkan Gedung Kampus, yang merupakan ring 8 KSU, menggunakan gubahan
m-octagon yang diangkat dengan pilotis/kolom setinggi 2,5 meter, sehingga memungkinkan pejalan kaki atau pengguna sepeda berjalan dibawah bangunan. Tersebar pula void octagon yang memberikan kesempatan pohon untuk menembus bangunan.
Lebih lanjut lagi, rancangan landscape pada area dalam KSU dikembangkan menjadi sebuah taman labirin berpola SGS. Ini dirasa perlu, mengingat Gedung Rektorat serta Gedung Laboratorium memiliki privatisasi yang tinggi. Bahkan, untuk mencapai gedung dengan hirarki atas ini, seluruh civitas akademika diharapkan dapat menggunakan teknologi GPS untuk mengakses gedung tersebut. Dan sebagai perlambang penjernihan hati dan pikiran, Gedung Rektorat juga dikelilingi oleh kolam air tenang.
Selain pengembangan secara gubahan masa dan kawasan, kami juga melakukan pengembangan secara teknologi pada bangunan di KSU. Semua fasilitas di Kawasan Surya University dirancang terintegrasi baik secara desain maupun teknologi. Perancangan facade Gedung Rektorat dan Gedung Riset menggunakan teknologi secondary skin yang dapat merespon kebutuhan pencahayaan dalam bangunan. Selain itu, di setiap fatigue point direspon dengan node-node dengan berbagai program, seperti cafe, parkir sepeda, serta charging spot untuk kendaraan listrik. Ini juga menjadi fasilitas umum civitas akademika di dalam kampus.
PROJECT CREDITS
Office Budi Pradono Architects
Location Kawasan Surya University, Bogor, Jawa barat
Design Period August 2013
Concept by Budi Pradono
Architect: Budi Pradono Architects (BPA)
Principal Architect: Budi Pradono
Assistant Architects: Stephanie Monieca, Elda Siska Sinuraya, Ajeng Nadia Ilmiani, Eka Feri Rudianto, Zulfikar Ramzy Malewa
Assistant Architect Supports: Destiana Ritaningsih, Laurencia Yoanita, Rifandi Septiawan Nugroho, Stephen Lim