Tuesday, April 30, 2019

Bigness dan Masalah Keluasan [1993] – oleh REM KOOLHAAS

“Bigness and the Problem of Large,”OMA< Rem Koolhaas, dan Bruce Man, S, M, L, XL, (New York: Monacelli Press, 1995), 494-516. Hak cipta Rem Koolhaas dan the Monacelli Press, Inc.

Jenis
Terlepas dari perhitungan skala tertentu, arsitektur memerlukan Bigness. Alasan paling tepat untuk meneliti bignessadalah alasan yang diungkapkan oleh pendaki-pendaki di Gunung Everes : “Karena hal itu memang ada”. Bigness merupakan arsitektur yang penting.

Menarikanya, ukuran dari suatu bangunan itu sendiri menimbulkan suatu permasalahan ideologi dan keinginan arsiteknya.
Dari kesemua kategori yang ada, bigness dipandang tidak layak untuk mendapatkan suatu manifesto; tak dianggap sebagai suatu permasalahan intelektual, bigness rupanya tengah lambat laun mulai padam – persis seperti yang terjadi pada kepunahan dinosaurus. Padahal, fakta menunjukkan bahwa hanya teori tentang bigness yang menuntun pada paham kompleksitas yang akhirnya mengarah pada ilmu-ilmu arsitektur dan bidang lain yang terkait.
Seratus tahun yang lalu, arsitektur BIG BANG dipamerkan oleh suatu generasi yang berhasil melakukan terobosan konseptual dan memanfaatkan teknologi pendukung untuk melakukan terobosan tersebut.  Dengan cara mengacak sirkulasi dan sirkuit jarak pendek, merekayasa interior, mengurangi massa atau berat, memperluas dimensi, dan meningkatkan kualitas tidak hanya konstruksi, namun juga lift, listrik, AC, baja, dan akhirnya, infrastrukutur baru tersebut dianggap telah berhasil menunjukkan suatu perubahan yang signifikan atau “mutasi” yang kemudian mempelopori jenis-jenis arsitektur yang lain. Penemuan ini menghasilkan berbagai efek, antara lain struktur bangunan yang tidak hanya lebih tinggi dan jauh lebih besar daripada yang pernah dibangun sebelumnya, namun juga yang memiliki banyak potensi untuk perubahan dunia sosial, yaitu inovasi yang jauh lebih beragam dan kaya.

Jenis
Terlepas dari perhitungan skala tertentu, arsitektur memerlukan Bigness. Alasan paling tepat untuk meneliti bignessadalah alasan yang diungkapkan oleh pendaki-pendaki di Gunung Everes : “Karena hal itu memang ada”. Bigness merupakan arsitektur yang penting.

Menarikanya, ukuran dari suatu bangunan itu sendiri menimbulkan suatu permasalahan ideologi dan keinginan arsiteknya.
Dari kesemua kategori yang ada, bigness dipandang tidak layak untuk mendapatkan suatu manifesto; tak dianggap sebagai suatu permasalahan intelektual, bigness rupanya tengah lambat laun mulai padam – persis seperti yang terjadi pada kepunahan dinosaurus. Padahal, fakta menunjukkan bahwa hanya teori tentang bigness yang menuntun pada paham kompleksitas yang akhirnya mengarah pada ilmu-ilmu arsitektur dan bidang lain yang terkait.
Seratus tahun yang lalu, arsitektur BIG BANG dipamerkan oleh suatu generasi yang berhasil melakukan terobosan konseptual dan memanfaatkan teknologi pendukung untuk melakukan terobosan tersebut.  Dengan cara mengacak sirkulasi dan sirkuit jarak pendek, merekayasa interior, mengurangi massa atau berat, memperluas dimensi, dan meningkatkan kualitas tidak hanya konstruksi, namun juga lift, listrik, AC, baja, dan akhirnya, infrastrukutur baru tersebut dianggap telah berhasil menunjukkan suatu perubahan yang signifikan atau “mutasi” yang kemudian mempelopori jenis-jenis arsitektur yang lain. Penemuan ini menghasilkan berbagai efek, antara lain struktur bangunan yang tidak hanya lebih tinggi dan jauh lebih besar daripada yang pernah dibangun sebelumnya, namun juga yang memiliki banyak potensi untuk perubahan dunia sosial, yaitu inovasi yang jauh lebih beragam dan kaya.

Te



No comments:

Post a Comment