How to be the designer
for Our Contemporary Society
By Budi Pradono[1]
Bravacasa Academy 2015, Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta,
11July 2015
Latar Belakang
Menjadi desainer adalah sebuah
keputusan untuk kembali memikirkan kehidupan manusia dengan lebih detail lagi.
Desainer dituntut untuk memahami dengan baik kebutuhan-kebutuhan dasar lifestyle seseorang. Selain dia juga
harus punya cara berpikir yang out of the
box tetapi juga memiliki gagasan-gagasan ide yang sangat personal, salah
satu metodenya adalah memahami fenomena-fenomena kekinian baik soal ekonomi
politik maupun budaya suatu masyarakat pada jamannya.
Pada beberapa bulan ini saya banyak
sekali mengikuti event bidang seni
dan desain yang berlangsung di berbagai negara. Profesi arsitek bagi saya
merupakan profesi yang unik , karena bisa meletakkan dasar konsep suatu kawasan
atau bangunan lalu mengatur berbagai hal-hal teknis tetapi juga mengatur hal-hal
estetik seperti dirigent di dalam
permainan satu grup musik. Setiap bangunan (arsitektur) ketika sudah selesai
dibangun, perlu di isi interiornya di sinilah saat yang paling asik sekaligus
menegangkan karena saya bisa memilih material yang keras atau lunak, produk
import atau lokal dan seterusnya. Kadang ini juga menjadi sangat complicated sehingga diperlukan sebuah
metode untuk mengeksekusinya.
Saya merasa, saat ini penting
sekali untuk berbagi, mengingat beberapa kegiatan yang saya ikuti maupun aktivitas
saya di bidang desain dimulai dari Milan ketika mengikuti Milan Designweek pada bulan April, kemudian di Bulan Juni di
Jakarta saya mengikuti pameran di Dia Lo Gue artspace, dan ARTJOG di
Jogjakarta, dilanjutkan menjadi kurator pameran kamar mandi tahun 70-an di
Schiltach, German, lalu menuju ARTBASEL[2]
/ Design Miami di kota Basel Switzerland, dilanjutkan ke Dusseldorf, kemudian
ke UK di Sachii Gallery, London, dan Royal Academi of Arts di London, dan terakhir
mengunjungi pameran karya Mona Hautum dan
Le Corbusiear di Pompidou Centre[3]
di Paris. Saya ingin memberikan catatan
sekilas, tidak semua karya bisa dibahas di sini saya mencoba mengambil
contoh-contoh yang paling relevan dan patut untuk dijadikan bahan dalam
presentasi kali ini.
Mona Hatoum, Hot Spot / Pompidou centre Paris 2015, Photo
oleh Budi Pradono 2015
Mona Hatoum[1]
mengeksplorasi instalasi dipengaruhi oleh kinetika dan teori fenomenologis, dan
instalasi lain yang dapat dikategorikan sebagai pasca-minimalis, menggunakan
bahan yang ditemukan di dunia industri (grid dan kawat berduri), sebagian besar
karyanya memiliki dimensi politik, yang dijiwai dengan feminisme. Mona Hatoum
berhasil menyampaikan pesan-pesan universalnya yang multi interpretasi seperti
gambaran dunia yang menyala merah bagaikan bumi yang semakin panas karena
perang atau karena benar-benar panas terbakar secara fisik dan politis.
Kader Attia , Arab Spring / Unlimited, Art Basel, Switzerland
2015, Photo oleh Budi Pradono 2015
Kader Attia[1]
, Musim Semi di dunia Arab (2014) adalah
instalasi patung yang menampilkan jejak kinerja, selama proses preview Attia berusaha
mengulangi kehancuran museum Mesir di Kairo, dengan cara menghancurkan box kaca
dengan frame kayu yang diatur di sekitar ruang dengan batu bata. Kaca hancur
dan bata merah membentuk karya instalasi akhir pada ArtBasel “Unlimited” Karya ini mengundang beragam
interpretasi.
Tomas Saraceno, Orbit / Ständehaus Museum Dusseldorf 2015,
Image: photo oleh Budi Pradono 2015
“Orbit”Karya
Tomas Saraceno[1] di
Ständehaus Museum Dusseldorf : menyerupai lanskap surealis, seperti lautan
awan. Orang-orang yang cukup berani dapat memanjat tinggi dan dapat berenang di
atas jarring-jaring kawat
Relasi antara seni dan desain
Keduanya sama-sama memiliki elemen
estetika, namun seni kontemporer bisa menyentuh jiwa sementara desain harus
mampu memberikan aspek fungsi dan inovasi teknologi yang sempurna demi kemajuan
kehidupan manusia. Jika ini digabungkan antara jiwa dan raga dan jika ada
keseimbangan itu niscaya sebuah karya pasti dapat menggetarkan jiwa rohani kita
sekaligus mempermudah kehidupan kita. Para seniman papan atas umumnya mampu
menyampaikan pesan-pesan individu, mereka mampu memberikan pengalaman rohani
bagi penikmat museum dan Gallery atau masyarakat pada umumnya
Menjadi desainer pada abad 21 adalah
sebuah keputusan untuk kembali memikirkan kehidupan manusia dengan lebih detail
lagi. Desainer dituntut untuk memahami dengan baik kebutuhan-kebutuhan dasar lifestyle seseorang. Selain dia juga
harus punya cara berpikir yang out of the box tetapi juga memiliki
gagasan-gagasan ide yang sangat personal, salah satu metodenya adalah memahami
fenomena-fenomena kekinian baik soal ekonomi politik maupun budaya suatu
masyarakat pada jamannya.
Fenomena masyarakat Kontemporer
Seorang desainer dituntut juga
mengikuti perkembangan yang menakjubkan tentang gaya hidup instan masyarakat
perkotaan, melumernya batas-batas teritori dan geografis karena teknologi
digital serta munculnya kesadaran-kesadaran baru di masyarakat kontemporer hari
ini. Masyarakat kontemporer memunculkan indikasi-indikasi terbaru yang tak
terduga dengan mengambil akar-akar kultural yang terfagmentatif (lokal)
sekaligus universal dengan kecenderungan-kecenderungan maupun fenomena-fenomena
di bawah ini:
Hadirnya Net Gen
Net Gen atau generasi yang sangat bergantung
pada internet. Generasi ini adalah generasi yang sangat percaya diri, dan
menjadikan gadget sebagai device untuk mengetahui segala sesuatu.
Hal ini menyebabkan mereka jadi sumber berita, sebagai publisher atas informasi yang mereka dapatkan. Generasi ini relative memiliki apresiasi desain yang
baik, tidak mudah termakan isu, jadi arsitek / designer dituntut
untuk mengetahui selera baru para Net Gen
ini. Adapun ciri-ciri Net Gen adalah
memiliki smartphone, sangat mengikuti
tren terkini, termasuk memanfaatkan teknologi e-money dan online shopping.
Generasi ini juga menuntut akses internet yang cepat dan di setiap tempat
menggunakan wifi. Mereka mengandalkan digital
assistant, dengan digital map[1]
maupun dictionary.
Di India, pengguna telepon selular
bahkan melebihi jumlah keluarga-keluarga yang mempunyai toilet. Gadget, di
India menjadi ”sakral”, bahkan
mereka lebih mementingkan handphone
ketimbang tingkat higienitas dengan menelantarkan dan tidak membangun kamar
mandi privat dan keluarga. Demam gadget juga memanipulasi orang-orang untuk
cenderung menjadi asosial dalam interaksi di keluarga inti, yang dalam sisi
lain menunjukkan keterikatan yang mendalam akan ketergantungan pada teknologi.
Mobility
Dengan mobilitas yang semakin baik
dan canggih ternyata memberi dampak pada urbanisasi[2],
percepatan urbanisasi maupun penyusutan penduduk di desa-desa. Urbanisasi
perpindahan penduduk dari desa ke kota ini juga mempengaruhi kondisi kota, di
Negara-negara barat yang maju umumnya menciptakan kota yang kompak dengan
menciptakan perkantoran maupun hunian secara vertical hal ini didukung dengan
system transportasi publik yang baik. System transportasi yang baik ini juga
didukung oleh peraturan tata kota yang terintegrasi dengan rasio taman yang
memadai. Jika kita bandingkan di Negara-negara barat satu bangunan besar berisi
puluhan atau ratusan keluarga dengan taman –taman yang besar sementara di
Jakarta lahan dibagi kecil-kecil untuk bangunan perumahan kecil-kecil dengan
garasi yang besar, karena setiap keluarga memiliki lebih dari satu mobil. Para
generasi muda di Eropa banyak sekali yang memiliki sepeda dan mereka
mengandalkan transportasi publik untuk pergi ke mana-mana. Bisa dibayangkan
urbanisasi yang pesat di kota kota besar di Indonesia diikuti oleh kekacauan
bangunan, urban sprawl dan kemacetan
kota. Kota di Jakarta telah melebar dan memakan semua taman maupun ruang-ruang
terbuka hijau[3].
Adventure
Dengan adanya mobility dan teknologi komunikasi
yang maju menyebabkan orang semakin besar memiliki kuriositas sehingga memicu
orang untuk mencari hal-hal yang baru
yang belum
pernah dikunjungi, explorasi pada
remoted area dan antar lintas pulau dan benua menjadi sesuatu yang sangat
menantang bagi masyarakat. Desain desain untuk area-area terpencil seperti di
Afrika Maldives, maupun pulau-pulau lain di NTT, Papua dan lain-lain semakin
terpencil semakin seksi
Industri-industri layanan jasa
turisme menawarkan tempat-tempat yang paling aneh dan unik, yang dulunya tak
pernah terpikirkan bisa dijual. Pulau-pulau yang paling terasing, perjalanan
spiritual-ziarah mengikuti para pelaku spiritual ratusan tahun lalu ke tembok
ratapan di Israel sampai vilala-villa di gunung kemukus, pendakian
gunung-gunung berbahaya (gunung vulkanik yang aktif) yang membuat adrenalin
terpacu, sampai resor-resor aneh dengan satwa-satwa dilingungi di pedalaman
hutan dan pantai-pantai yang tak terjamah, liar makin sering dikunjungi
manusia.
Globalization
Globalisasi merupakan gabungan
antara mobility dan kecanggihan teknologi dunia menjadi borderless. Dengan
globalisasi terjadi penyeragaman, dalam dunia arsitektur dikenal dengan
international style yang mengandalkan industry baja, beton dan kaca sehingga
menyulap kota-kota di dunia menjadi mirip…. Hal ini juga memicu terjadinya
perhatian pada lokalitas karena setiap tempat disadari perlu sekali adanya
identitas, banyak arsitek maupun designer yang mencoba menggali kekuatan local,
genious locy.
Globalisasi produk, terutama bisa
dideteksi dengan gejala “kolonialisasi” model baru, dengan berpindahnya
infrastruktur pembuatan industri raksasa karena pertimbangan harga tenaga
kerja, komponen-kompenonen dan alat inti yang harganya murah sampai penetrasi
pada pasar-pasar potensial di Asia. Perpindahan kawasan kawasan industri di
Negara-negara Eropa ke Negara-negara Asia, menyebabkan kota-kota industri di
Eropa menjadi mati suri, pada duapuluh tahun terakhir ini banyak sekali kawasan
industri yang mulai kosong dikonversikan menjadi bangunan-bangunan kebudayaan
baik itu museum maupun galleri-galleri, contoh paling fenomenal adalah Kota
Bilbao yang kembali hidup dan dikunjungi orang dari seluruh dunia karena
hadirnya Gugenheim[1]
museum karya Frank O Gehry. Namun tidak semua tempat yang mati suri tidak dapat
dipraktekan dengan strategi yang sama seperti Bilbao, karena setiap tempat
memiliki karakteristiknya sendiri. Di sini Para desainer maupun arsitek
dituntut untuk berpikir secara innovative untuk menghidupkan kembali desa-desa
maupun kota-kota yang mati karena perpindahan masyarakatnya, atau kegiatan
ekonominya suatu tempat.
Connectivity
Konektifitas antar manusia di
sepenjuru jagad makin erat atau malahan menimbulkan konfik-konflik paling seru.
Instagram dan Facebook memulai Arab Spring bergema, para dictator dan fasis di
negara-negara Arab tumbang karena revolusi media sosial yang menakjubkan.
Demokratisasi memenangkan hati rakyat Arab via media sosial. Dilain pihak,
ancaman terorisme politik dan penguasaan aset-aset penting malahan makin
leluasa mengemuka. Para pimpinan dan milisi bersenjata menggunakan kampanye
perekrutan anggotanya melalui media sosial, sabotase cyber, sementara banyak
jaringan keamanan pusat pertahanan negara-negara maju di hack oleh mush-musuh
ideologinya. Ancaman paling dahsyat adalah keamanan. Konektifitas memiliki sisi
buruknya, dengan diretasnya pusat-pusat kemanan dan stabilitas politik sebuah
negara yang berdaulat. Kita masih tidak lupa bagaimana SBY handphone diretas,
sementara para politisi tingkat dunia juga harus berhadapan dengan bocornya
kecurangan-kecurangan politik mereka lewat Wiikileaks[1].
Keterhubungan antara satu tempat
dan tempat lainnya karena konektivitas akan memberikan aspek efisiensi. Ini
seperti pengiriman barang dengan adanya infrastruktur yang memadai terjadi
percepatan dalam pengiriman barang sehingga menjadi lebih murah. Jadi ada
konektifitas atau keterhubungan virtual lewat media sosial[2]
tetapi juga ada konektivitas secara fisik. Contohnya Jakarta merupakan disconnected city, karena moda
transportasinya belum terhubung secara terintegrasi
Ruang Privat vs Publik
Definisi ruang privat dan ruang
publik mulai bergeser. Di Indonesia kegiatan mandi jaman dahulu adalah kegiatan
sosial umumnya mengandalkan sumber-sumber air yang baik di bawah pohon besar,
maupun sungai-sungai akhirnya sungai merupakan ruang publik, Namun dengan
berjalannya waktu ketika setiap keluarga memiliki kamar mandi sendiri hal ini
menyebabkan kamar mandi menjadi ruang privat. Pada tahun 80-an dan 90-an
umumnya setiap rumah di Indonesia memiliki ruang tamu atau ruang untuk menerima
tamu namun saat ini rumah menjadi lebih privat sehingga dalam rancangan
terbaru, rata-rata arsitek telah menghilangkan ruang tamu ini, yang tersisa
hanyalah ruang living atau ruang keluarga atau ruang kegiatan bersama, umumnya
untuk menonton acara televisi. Di sisi lainnya ketika kita berada di ruang
privat / ruang pribadi dengan kecangihan teknologi smartphone atau sosial media secara virtual mampu ditembus oleh teman-teman kita. Rumah saat ini
umumnya menjadi semakin privat, karena orang cenderung bertemu dengan rekan
kerjanya di luar rumah di café misalnya. Hal –hal ini memicu aspek desain,
terutama di kota-kota yang baru berkembang kebutuhan akan rancangan rumah yang
lebih privat maupun rancangan café-café untuk public yang dilengkapi dengan
fasilitas wifi mengkoneksikan ke manusia lain di belhan dunia yang lain.
Gender
Hari ini makin banyak ruang-ruang
untuk berekspresi bagi para perempuan dan berakhirnya dominasi adam terhadap
hawa. Pimpinan negara Jerman, Angela Merkel, kandidat terkuat presiden AS,
Hillary Clinton sampai kolektor terkuat barang seni, dipegang oleh keluarga
perempuan kerajaan Qatar. Sementara para aktifis perempuan dan CEO
perusahaan-perusahaan raksasa berbunyi sangat nyaring dan mendapatkan tempat di
majalah Forbes, Fortune sampai New York Times. Persoalan pemisahan gender telah
usai abad ini. Makin banyak ladang kerja para pria “yang telah diserobot” para
perempuan, bahkan untuk sopir mobil ambulans/ jenazah, traktor sampai para
pendakwah perempuan sangat disegani. Para perempuan memiliki naluri yang tajam dan multitasking
dibanding kepemimpnan para pria. Abad ini memang abad yang telah ada
kesetaraan. Kesetaraan Gender ini membuka kesempatan seluas-luasnya bagi
desainer wanita untuk berperan aktif, Kita bisa melihat Zaha Hadid arsitek
kelahiran Irak yang tinggal di Inggris, rancangan-rancangannya sangat
diapresiasi karena karakter individu yang khas, desainnyapun tidak lagi
terbatas pada perancangan bangunan (arsitektur) tetapi juga sudah merambah ke
dunia fashion seperti perhiasan, tas wanita maupun sepatu. Designer wanita
lainnya adalah Patricia Urquila kelahiran Spanyol yang menjadi salah satu
desainer of the year dari elle décor.
Kesetaraan gender ini telah
menghancurkan batas batas kerja tradisional seperti area dapur dulunya hanya
untuk para ibu-ibu, sekarang dapur menjadi juga tempat masak bagi para cowok.
Cara memasak dan lifestyle ini akan
merubah komposisi dapur dan bahkan dengan meja pantry dengan penambahan tv dan
juga alat penyedot asap yang canggih.
Eldery
Penelitian terbaru mengatakan bahwa
jumlah lansia( orang berusia tua di atas 60an tahun keatas) pada 2050 akan
menciptakan beban di negara-negara dunia ke-3, setelah Eropa dan Amerika telah
mengalaminya terlebih dahulu. Dengan jumlah lebih dari 60% dari populasi
penduduknya. Yang mengakibatkan angka tenaga kerja berkurang dan produktifitas ekonomi dan
sosial sangat terhambat. Makin banyak mereka yang berusia30-40an tahun menunda
usia pernikahan. Dalam dunia desain fenomena pertumbuhan kaum manula ini
dijawab dengan adanya penyediaan ruang toilet yang besar agar dapat menampung
kursi roda maupun hampir semua tangga di ruang-ruang publik disediakan lift
yang dapat mengikuti kemiringan tangga. Atau bahkan setiap diberi
rancangan. Komposisi lanjut usia
(elderly) di Negara-negara maju semakin banyak dan melebihi keseimbangan yang
diharapkan hal ini menuntut berbagai area publik untuk dapat mengakomodir
kehadiran para manula ini dengan menyediakan ramp, tangga yang memiliki escalator, toilet yang besar agar
dapat menampung kursi roda. Sementara
angka perceraian semakin tinggi di kota-kota besar menyebabkan banyak single perent yang berusaha mengasuh
bayinya masing-masing, hal ini juga menjadi trigger
untuk menuntut ruang ruang publik menyediakan nursing table di area kamar mandi.
Back To Nature
Manusia-manusia modern sangat dekat
dengan alam. Berupaya untuk meraih kenyamanan pikiran dan hati dengan kesadaran
bahwa bumi memiliki energy terbatas dan pada ambang krisis destruksi alam[3],
dengan penanda pemanasan global—meningginya permukaan air laut, tidak
beraturannya cuaca dan iklim, seringnya terjadi tsunami, banjir dan badai
terus-nemerus. Kedekatan dan pemeliharaan terhadap alam menjadi kebutuhan riil,
yang berbeda puluhan tahun lampau tatkala masih menjadi wacana. Produk-produk
yang ramah lingkungan menjadi pilihan utama dengan seminal mungkin penggunaan
plastik misalnya. Dalam dunia desain keterbatasan sumber alam ini dijawab
dengan banyaknya desainer yang mengajukan desain yang sustainable yang
menggunakan material yang tidak jauh dari site, mampu menghasilkan energy
sendiri dan seterusnya.
Komunitas
Manusia-manusia modern cenderung
untuk berkelompok sesuai dengan kebutuhan ekspresi mereka sebagai
individu-individu yang unik. Dengan kesamaan yang terjadi di kelompoknya mereka
membangun hubungan-hubungan berdasarkan benda-benda yang dimiliki, kesamaan
profesi, hobi yang sama, minat tertentu, seperti kebugaran tubuh atau keahlian
tertentu yang menarik dalam lingungan yang sangat eksklusif.
Komunitas-komunitas ini saling terhubung satu dan lainnya tanpa batas-batas
geografis, budaya dan ideologi. Mereka menunjukkan pola-pola terbaru cara
manusia saling berkomunikasi dan terhubung satu dan lainnya. Saat ini adalah
era nya komunitas, sehingga pemahaman budaya menjadi hal yang utama dalam
mengembangkan ide desain produk apapun.
Faith versus Materialisme
Sementara itu, ada banyak
orang-orang modern menjadi “asketis” atau menghindari materialism, paham
tentang pemujaan berlebihan pada benda-benda dan kepemilikan, dan ini menjadi
trend yang besar dan sangat fenomenal. Ditilik dari munculnya fundamentalisme
kepercayaan yang mengkristal, bahwa konseumerisme tidak baik, dengan
mengalihkan perhatian pada sisi ruhaniah, dengan minimalisasi barang yang
dimiliki. Para CEO, selebriti atau para pesohor, banyak sekali menyukai trend
untuk mengasingkan diri, menikmati
liburan bersama keluarga inti dan menjauhi kemewahan dan popularitas. Trend ini,
sebaliknya memicu kebencian yang memuncak pada sebagian orang modern dengan
memakai religi dan keyakinan buta bahwa modernism adalah perilaku amoral. Munculnya terorisme dalam agama bisa di
telisik dari kekecewaan-kekecewaan dan tidak terpenuhinya ruhani manusia karena
pemujaan berlebihan pada benda-benda dan popularitas.
Rational versus Intuition
Orang-orang modern semakin hari,
semakin menggunakan intuisi. Steve Jobs, mengatakan bahwa ia belajar Zen,
menengok ke manajemen gaya Jepang, mulai mengurangi fungsi otak untuk penalaran
dengan menggantinya dengan imajinasi. Intuisi banyak muncul dari orang-orang
kreatif, yang mampu memimpin masa lebih banyak orang untuk mengikuti kehendak
visi hidupnya. Pemimpin dan CEO perusahaan multi nasional mengunakan secara
berimbang kemampuan nalar dalam manajemen mereka dan pengambilan keutusan
secara intuitif berdasar kepekaan-kepekaan rasa yang dilatih terus-menerus.
Semakin banyak para professional menyisihkan waktunya untuk belajar seni,
melatih otak kanan mereka, memaksimalkan kecerdasan emosional, dan pada waktu
yang sama mempertajam kepekaan spitualnya sekaligus. Para pipinan tertinggi
perusahaan laba dunia mulai melihat bahwa laba bukan segalanya, berbagi adalah
puncak tertinggi kemanfaatan sebuah perusahaan bagi masyarakatnya sendiri.
Study Kasus desain / arsitektur
Berikut ini adalah beberapa studi
kasus project / desain dan aristektur yang mencerminkan dan menjawab kekinian:
Oki Sato/ Nendo, Pair /Milan Design
week, Italy 2015
Budi /Budi Pradono, Algo lamp / Ventura
Lambrate /Milan design week 2015
Budi/Budi Pradono, Q Table /dipamerkan
pada Saling Silang di Dia Lo Gue artspace, Kemang, Jakarta, Juni 2015
Budi Pradono Architects, Rumah
Miring / Pondok Indah 2014
Rediscovering The Joy of designing
Pada masa kini ketika dunia ini
saling terhubungkan lewat internet, lewat berbagai media sosial, dengan
mobilitas yang semakin cepat, dengan kolaborasi dari berbagai ilmu yang semakin
mudah event event pameran tingkat dunia juga hadir di setiap kota-kota budaya
di dunia, seperti halnya Bravacasa di tempat ini, maka betapa saat ini adalah
saat yang paling menyenangkan untuk mampu menghadirkan desain rancangan terbaru
yang mampu menjawab tantangan kekinian masyarakat hypernet, masyarakat
kontemporer.
Tell your story and Change the World
Designer masa kini harus bisa
menjadi pencerita, ceritakan awal mula ide itu di dapat pada setiap karya yang
dihasilkan, pasti karya tersebut akan semakin ,menarik dan seksi ketika kita
tahu latar belakangnya. Simpan semua sketsa awal dan susunlah ceritanya. Tell
your story, berarti juga mengkomunikasikan ide dan gagasan, jika belum ada client-nya bisa saja diceritakan pada
media online atau bahkan sosial media. Karya-karya kita niscaya akan
menggetarkan dunia.
Skill are Cheap Passion is priceless
Setiap orang mampu mempelajari
skill yang baru, tetapi tanpa passion skill itu akan rendah hati dan perlahan
tapi pasti akan mudah dilupakan, tetapi jika kta memiliki passion, semangat
yang tinggi pada apa yang kita kerjakan dengan sepenuh hati ini tidak ternilai
harganya.
(Budi Pradono, Paris-Jakarta, Juli
2015)
[1]
Wikileaks pertamakali di suarakan oleh snowden untuk membuka…..
[2]
Media social..merupakan …
[3]
destruksi alamiah yang disebabkan ketidakseimbangan alam…
[1] Tomás Saraceno, adalah seorang seniman yang
berpendidikan sebagai arsitek, kelahiran Tucuman Argentina, tahun 1973, dia
berusaha mendalami wawasan dari rekayasa, fisika, kimia, aeronautika dan ilmu
material dalam karyanya. Dia menciptakan biosphere karet dan udara dengan
morfologi gelembung sabun, jaring laba-laba, jaringan saraf atau formasi awan,
yang model spekulatif cara alternatif hidup.
[1] Kader Attia, seniman kelahiran Perancis tahun 1970,dibesarkan
di Aljazair dan pinggiran kota Paris, dan menggunakan pengalaman hidupnya
sebagai bagian dari dua budaya sebagai titik awal untuk mengembangkan praktek
dinamis yang mencerminkan estetika dan etika yang berbeda budaya. Dia mengambil
pendekatan yang puitis dan simbolis untuk menjelajahi dampak luas dari hegemoni
budaya Barat dan penjajahan di budaya non-Barat, menyelidiki politik identitas
dari era sejarah dan kolonial, serta di dunia yang moderen dan global.
[1] Mona Hatoum Lahir di Beirut pada tahun 1952 dari orang tua keturunan Palestina, saat
kunjungan singkat ke London tahun 1975, Mona tidak bisa pulang ke Beirut dan
melanjutkan ke sekolah seni di London. Seniman yang telah mengalami
pengasingan, pencabutan, keterasingan dari konteks keluarga mereka atau
konfrontasi dengan situasi geopolitik yang bermusuhan.
[2] Art Basel merupakan pertunjukan seni
utama di dunia untuk karya modern dan kontemporer, berlokasi di Basel, Miami
Beach, dan Hong Kong. Ditetapkan oleh kota tuan rumah dan wilayah, setiap
pertunjukannya sangat unik, yang tercermin dalam galeri yang berpartisipasi,
karya-karya seni yang disajikan, dan isi dari pemrograman paralel diproduksi
dan bekerja sama dengan lembaga-lembaga lokal untuk setiap edisi. Selain sangat
ambisius menampilkan galeri terkemuka dari seluruh dunia, sektor pameran
tunggal setiap acara menyoroti perkembangan terbaru dalam seni visual,
menawarkan pengunjung ide-ide baru, inspirasi baru dan kontak baru di dunia
seni.
[3]
Pompidou Centre di Paris adalah…..
No comments:
Post a Comment