Terinspirasi tower tinggi yang tertutupi
awan, MVRDV menciptakan “Cloud” (penghubung kedua tower berbentuk awan) dengan
tujuan menciptakan kualitas ruang yang lebih, untuk fungsi hunian mewah di
atas. Karena berbagai fungsi penunjang yang umumnya diletakkan di podium
diangkat ke atas, ground site unit
proyek tower ini dapat dioptimalkan sebagai taman public, sesuai konsep masterplan
yang telah ditentukan Daniel Libeskind. Pikselisasi awan menciptakan bidang
permukaan bangunan yang lebih luas , dengan ini tower menjanjikan ruang terbuka hijau (roof garden),
view, dan pencahayaan alami yang lebih luas pula. Total permukaan gedung yang
dihasilkan dengan penambahan Cloud mencapai 128.00 m2.
Selain sebagai atrium konektor dan diisi
unit hunian mewah, cloud dilengkapi dengan fungsi konferensi, fitness,
restaurant, café, dan kolam. Untuk menuju ke Cloud, disediakan elevator
khusus.
Denah tower persegi empat sempurna,
diisi apartment di ke-4 pojoknya. Posisi
apartment tersebut memungkinkan pencahayaan alami yang baik karena unit
mendapatkan 2 bidang permukaan luar gedung, dan system cross ventilation
sebagai penghawaan alami. Konsep ekologis dan keberlanjutan mampu di capai,
meskipun desain sempat menuai kontroversi perihal performa gedung yang seakan
menyerupai freeze screen tragedy 11 september 2001 yang menimpa menara kembar
WTC New York Amerika.
Sebagai
apartment, proyek yang direncanakan selesai 2015 ini menawarkan kolam, patio,
dan taman pribadi maupun publik di atas ketinggian, yang tentu tidak dimiliki
apartment lain pada umumnya. Setiap menara diakses melalui lobi utama di lantai
dasar, ruang di lantai dasar lainnya diisi oleh townhouse. Total 9.000 m2 the
Cloud diisi Officetel (Office Hotel), dan 25.000 m2 difungsikan sebagai
panoramic apartment. Lantai teratas kedua tower tersebut disediakan sebagai
penthouse apartment seluas 1200 m2 dengan fasilitas taman atap pribadi.
Sumber :
http://www.dezeen.com/2011/12/08/the-cloud-by-mvrdv/
Sumber :
http://www.dezeen.com/2011/12/08/the-cloud-by-mvrdv/