Dalam rancangan kriya ini kita ingin menginterpretasikan dalam tiga bagian besar yaitu atmosfer. Materialitas dan furniture yang dibangun dari pengolahan pola tradisional yang ada di Kalimantan. Pola ini di pilih karena memiliki kekayaan geometri tradisional baik kotak lengkung wajik dan lain lain. Pola tradisional ini mulai di pecah, dibongkar dan kemudian disatukan kembali menghasikan pola baru.
Pola batik kontemporer ini kemudian
dimultiplikasi dan diduplikasi dalam bidang yang lebar selebar ruangan.
Bidang dua dimensi ini jika diduplikasi secara horizontal menghasilan
sebuah atmosphere baru. Kita juga ingin keluar dari dimensi material
tradisional dengan menggunakan material yang dapat mencitrakan ruang
atmosphere yang baru ini.
Material yang di pilih adalah kertas yang
sangat tipis hanya kurang dari 1mm tebalnya, kertas berwarna putih ini
alhirnya dapat merepresentasikan awan. Dengan teknik laser pola baru
teraebut dapat diimplementasikan pada kertas ini. Kertas yang tunggal
kemudian disusun secara berjajar menjadi satu dengan lingkungan ini
merujuk pada material yang menjadi imaterial yang transendental. Begitu
juga dengan furniture yang kita bangun hadir dan tumbuh dari landsekap
menyala dan hidup.
Project Credit
Beyond Furniscape
3 m x 5 m x 6 m
Periode Desain Agustus 2013 -‐ Desember 2013
Konsep Budi Pradono, Adelinah Chandra Rahardja and Abi Abdillah
Team Budi Pradono, Adelinah Chandra Rahardja, Abie Abdillah, Rifandi Septiawan Nugroho, Ricky, Damicia Tangyong, Stephen Lim, Hendrawan, Muhammad Bakrie Ibrahim, Laurencia Yoanita, Stephen Lim
Material Tyvek paper
Konsep Budi Pradono, Adelinah Chandra Rahardja and Abi Abdillah
Team Budi Pradono, Adelinah Chandra Rahardja, Abie Abdillah, Rifandi Septiawan Nugroho, Ricky, Damicia Tangyong, Stephen Lim, Hendrawan, Muhammad Bakrie Ibrahim, Laurencia Yoanita, Stephen Lim
Material Tyvek paper