Dengan cara menumpuk satu persatu bata dari tanah berbentuk kotak. Umumnya proses pembuatan batu bata di desa keramas ini adalah setelah tanah dipadatkan kemudian dipotongsesuai dengan ukuran cetakan bata. kemudian diangin-angin, dijemur, dan dikeringkan. Setelah kering baru dipindahkan ke tempat pembakaran, kemudian ditimbun dengan sekam padi. kemudian sekam padi tersebut dibakar untuk menghasikan bata berwarna oranye yang keras.
Saya ingin mengikuti proses pembuatan bata ini. tapi saya lebih tertarik untuk menggunakan bata yang setengah matang. Jadi tidak perlu dibakar. setelah dicetak dan dijemur bata ini bisa disusun sedemikin rupa sehingga membentuk ruang.
Saya ingin menghadirkan ambiguous space, ruang yang memiliki dimensi keempat, pergerakan pencahayaan. Pengaturan bata dan posisi pelubangannya sangat menentukan, sehingga menghasilkan bayangan, sebuah pertanyaan tentang kualitas ruang dan material.
Saya bersama pak Wayan (I Wayan Sumerta) mencoba membayangkan ruang ini dan merealisasikan gagasan ini bersama sama. kita tunggu hasilnya dalam tiga bulan ke depan.
No comments:
Post a Comment