Ulasan ini adalah "opening lecture" yang diberikan oleh Budi Pradono pada pembukaan pameran Kumamoto Artpolis pada Japan Foundation di Jakarta tanggal 21 April 2011.
Slide di atas merupakan sebuah mapping bagaimana arsitek-arsitek Jepang berkiprah di dunia. Sebagai exporter pengetahuan dengan melakukan perubahan dengan arsitektur baru yang merombak kota-kota di seluruh dunia (termasuk Indonesia)
Mengapa ini bisa terjadi?
Selain pendidikan di bidang arsitektur ternyata infrastruktur ilmu arsitektur cukup baik, hal ini bisa ditunjukkan dengan dukungan buku, atau majalah / media dokumentasi arsitektur yang menguasai dunia. Dimulai dari A+U / majalah yang cukup tua dan mumpuni yang mendokumentasikan karya-karya terbaru di seluruh dunia. buku yang terbit tiap 2 bulan sekali ini membahas karya-karya arsitektur dunia yang terdiri dari bangunan maupun karya rancang Urban. Kemudian JA atau Japan Architects mendokumentasikan karya-karya arsitektur Jepang kontemporer dengan kurasi yang sangat ketat. Kemudian ada majalah GA atau Global architects yang membahas karya karya arsitek di seluruh dunia, GA juga menerbitkan GA Houses yang fokus kepada karya rancangan terbaru dari arsitek terpilih seluruh dunia.
No comments:
Post a Comment