Visionary Future LAB is a weblog devoted to the future of design, tracking the innovations in technology, practices and materials that are pushing architecture, interior, product design and urbanism towards a smarter and more sustainable future. Visionary Future LAB was started by Jakarta based research architect Budi Pradono as a forum in which to investigate emerging design in product, interior and architecture & urbanism
Friday, January 8, 2016
Friday, December 18, 2015
Book Launching, "CLAY CITY" by Budi Pradono
Dear colleagues,
We cordially invite you to attend book launching,
CLAY CITY by Budi Pradono
(as a series of Jakarta Architecture Triennale (JAT) 2015 event)
at N Hall 2nd floor Stasiun Jakarta Kota (beos),
on Saturday December 19, 2015 from 11.00 -12.30
Your presence is really appreciated.
Regards,
Budi Pradono Architects & Jakarta Architecture Triennale 2015
(Get a special 'launching price' and book signing by the author during the event)
RSVP: Ayashi: 087868753848
Buku Clay City dapat di pesan pada Veta : 085746666245
Saturday, October 31, 2015
Panel layar toko Dior di Seoul oleh Christian de Portzamprac dan Peter Marino
Panel Fiberglas terlihat menjulang di butik terbaru Dior di Seoul yang dibuat oleh arsitek Christian de Portzamparc dan Peter Marino. Bangunan ini terletak di sudut distrik belanja di Gangnam, yang juga memiliki galeri dan café didalamnya. Bangunan ini terletak tidak jauh dari toko Paul Smith dan Acne.
Beberapa panel meringkuk di setiap sisi bangunan, sedangkan yang lain meringkuk di bagian entrance untuk membuat bukaan melengkung terhadap bangunan berlantai 6 ini.
"Permukaan ini, yang melambung ke langit dan berombak-ombak seakan bergerak, dilintasi beberapa baris, yang terbuat dari balutan fiberglass yang dibentuk secara panjang dan juga presisi."
"Di Seoul, dimana semua bangunan berbentuk segi empat dan sejajar dengan jalan, dan semuanya dihuni oleh label fashion internasional terkemuka, bangunan yang menonjol bagaikan penghargaan patung yang besar untuk Dior, mengundang semua orang untuk melangkah masuk."
Panel panel ini dibuat dengan cetakan kayu raksasa yang ditaruh di atas kerangka besi untuk membuat etalase nya. Sedangkan lapisan dalam dibuat dari panel aluminium yang berlubang dan diletakkan tumpang tindih di atas pintu kaca, menciptakan bukaan yang melengkung.
Kafe yang menyediakan tipikal makanan Perancis yakni makarons dan roti dari Pierre Herme tersembunyi oleh balutan fiberglas dan terletak di puncak bangunan berlantai enam tersebut.
Peter Marino mendesain interior yang menampilkan lantai berkeramik monokrom, dinding cermin serta tempat lilin yang berlapis kain.
Irisan kaca digabung antara panel untuk membantu menerangi toko secara alami. Interior mewah mengkilap dipasang dengan karya seni kontemporer dan perabotan, termasuk bangku kaca dengan desain merek Nendo.
Untuk memeriahkan pembukaan butik barunya di Asia, Dior meluncurkan beberapa tas tangan dan aksesoris yang bersifat terbatas untuk dijual hanya di Korea secara eksklusif.
Thursday, October 29, 2015
Himalaya Center oleh Arata Isozaki
Terletak di tengah Pudong area, dekat dari Century Park dan di seberang Shanghai New International Expo Center, Himalaya Center adalah sebuah landmark kota dan didesain sebagai bangunan budaya multifungsi.
Proyek ini dibangun oleh Zendai Group dan digembar-gemborkan sebagai “Mahakarya Pahatan Arsitektur Cina di abad ke 21”. Untuk Himalayas Center, Arsitek Arata Isozaki menciptakan lengkungan kurva dari “hutan organik” yang berisi garis simetris dari “kotak Kristal”


Di bagian “hutan”, hamparan besar lubang yang tak beraturan dipahat dari dinding, dindingnya sendiri memiliki struktur yang tidak beraturan, dengan demikian akan menciptakan rasa kebebasan di sekitar daerah tersebut.
Hutan Organik tersebut adalah bentukan fasad dari gunung merah di Mustang, Nepal, di daerah perbatasan dengan Tibet. Ini adalah persembunyian rahasia untuk pertapa serta biarawan, karena mereka sangat spiritual. Kenyataannya, Pudong adalah Distrik teramai di Shanghai
Volume pada kedua ujung Himalaya Center dibungkus secara rumit dengan panel kanji Cina. Arsitek dari bangunan ini menjelaskan bahwa pattern ini diinspirasi oleh giok Liangzhu, yang memberikan konotasi kultural dan natural.
Himalaya Center adalah campuran dari Venu Himalaya Hotel Shanghai, Museum Seni Himalaya, Teater Daguan dan Shopping Centre, serta menyediakan tempat seni, pameran, belanja, makan, hiburan dan rekreasi.
Tower dari hotel ini memiliki dua hotel yaitu Hotel Zendai Yin dan Hotel Zendai Art dan adalah aspek terpenting dari komplek hotel ini. Kedua hotel ini didesain oleh desainer interior yang bertempat di London, Khuan Chew, dimana ia juga mendesain hotel landmark Burj Al Arab dan Sofitel London Heathrow.
Hotel Zendai Yin memiliki konsep “tempat istirahat perkotaan” sedangkan hotel bintang 5 Zendai Art memiliki lebih dari 300 kamar. Hotel Zendai Yin yang mana akan menempati 4 lantai teratas dari tower ini, menurut fengshui tradisional Cina dan Luban.
Di puncak hotel dibuat tempat minum teh tradisional Cina dengan sentuhan moderen. Tidak hanya sebagai tempat minum teh sehari hari tapi juga disediakan juga buku tentang sejarah dan kebudayaan Cina. Hotel Zendai Art akan menjadi hotel bisnis dan berada di 14 lantai awal tower.
Teater DaGuan adalah ruang serbaguna dengan fasilitas multimedia digital. Hal ini dirancang untuk menjadi tuan rumah berbagai acara, dari untuk konser, upacara penghargaan, presentasi AV, kegiatan promosi, dan jamuan makan. Teater adalah satu-satunya tempat resmi untuk upacara pembukaan dan penutupan Festival Film Shanghai.
Saturday, October 24, 2015
Men's Bag Seasson 2015 Tas Pria untuk musim 2015
Trend 2015 untuk tas pria sekarang ini tidak melulu hanya backpack, briefcase, atau messanger bag. Namun sekarang sudah banyak pula pria yang menggunakan tote bag.
Istilah tote sendiri berarti membawa (di ambil dari kata tate).
Dapat ditelusuri ke abad 17an pada saat itu tidak banyak yang membahas
fokus tentang sebuah tas, namun mulai marak sekitar tahun 1940-an di
Amerika dimana mereka merilis LL Bean Boat Bag pada tahun 1944
LL Bean Boat Bag |
Karena penggunaan tote bag ini lebih memudahkan saat dibawa berpergia daripada mereka harus membawa koper dan semenjak itu tote bag menjadi budaya utama. Bonnie Cashin merupakan pioneers utama dalam desain ready-to-wear dimana dia merilis tote bag yang dia beri nama Cashin Carry Tote Bag. Kemudia Kate Spade mengubah budaya di Amerika dengan membuat tote bag sebagai sala satu fasion item yang penting.
Dan tidak hanya Kate Spade, beberapa brand ternama di bawah juga ikut meramaikan desain tote bag pada tahun 2015 terkhususkan untuk kaum pria, antara lain Burbery, Prada, Carryall, Bottega Venneta, Fendi, Louis Vitton dan seterusnya. Brand papan atas ini sering kali mengeluarkan rancangan tas pria dengan edisi khusus (limited edition) contohnya Prada mengeluarkan tas dengan bentuk kotak, seperti tas belanja dari kertas tapi terbuat dari kulit, dan berwarna merah maroon dan biru tua, warna ini didapat dengan teknologi printing pada kulit.
Burberry
![]() |
The Carryall In Camouflage Canvas Check
36 x 18.5 x 42cm
68% jute, 32% cotton with calf suede and leather trim
Lining: 100% viscose
Made in Italy
|
![]() |
The Carryall in Tiered Suede Fringe
36 x 18.5 x 42cm
100% calf leather
Lining: 100% calf leather
Made in Italy
|
Fendi
![]() |
Bag Bugs Handbag
35 x 37,5 x 14 cm
Composition: 60% Cotton, 22% Polyester,
18% Synthetic Resin, 100% Calfskin Leather
|
![]() |
Selleria
Tote
37 x 35 x 10 cm
Composition: 100% Calfskin Leather,
Tag:
Silver 9 Gr.
|
Louis Vuitton
![]() |
Cabas
Jour
13.0 x 14.6 x 5.1 inches
Damier Cobalt exterior with leather trim
and microfiber lining.
Palladium finished brass metallic pieces |
![]() |
Grigori Tote
14.2 x 13.4 x 3.5 inches
Taiga cowhide leather body and
trim
Silver color metallic pieces
Fabric lining
|
Tods
![]() | ||||||
Tod's Large Tote Bag37 x 35 x 18 cm, handles: 22 cm Item crafted in suede Magnetic snap fastening Double central stripe Made in Italy |
Nendo's Architect Bag for Tod's
Desainer Oki Sato dengan studio nya Nendo merancang tas yang diperuntukkan bagi para arsitek, tapi ini juga bisa dipakai bagi desainer lainnya. keunggulan rancangan tas dengan brand Tod ini adalah system lipatan dimana tas ini dapat menyesuaikan ukuran tas yang disesuaikan dengan ukuran kertas baik itu A4 maupun A3. secara umum sehari hari bentuk dasarnya kotak seperti tote bag yang lainnya. Pada posisi dilipat, sisi dalamnya dapat diselipkan dokumen gambar yang dapat digulung.

Image via dezeen

Coach
![]() |
Manhattan tote in military
wild
beast print leather
30 x 31,75 x 14 Cm
Printable pebble leather
Unlined
|
![]() |
RIP and
repair Manhattan tote in mixed materials
30 x 31,75 x 14 cm, handles : 23 cm
Printable pebble leather
Unlined
Salvatore Ferragamo
![]() ![]()
Prada
|
![]() |
Camouflage print nylon tote
with Saffiano
leather trim
36.0 x 38.0 x 20.0 cm
Detachable adjustable nylon shoulder
strap
|
![]() |
Saffiamo Cuir leather tote
35.5 x 35.5 x 7.0 m
Polished steel hardware
Leather name tag
disiapkan oleh BPA research department for budi |
Subscribe to:
Posts (Atom)