Visionary Future LAB is a weblog devoted to the future of design, tracking the innovations in technology, practices and materials that are pushing architecture, interior, product design and urbanism towards a smarter and more sustainable future. Visionary Future LAB was started by Jakarta based research architect Budi Pradono as a forum in which to investigate emerging design in product, interior and architecture & urbanism
Wednesday, September 25, 2013
Monday, September 23, 2013
Budi Pradono: "Architecpreneur dalam era digitalglobal" di Garden Palace Hotel Surabaya 24 September 2013
Seminar Nasional Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Media Desain dan Iptek
di Garden Palace Hotel, Surabaya 24 September 2013
di Garden Palace Hotel, Surabaya 24 September 2013
Bagaimana menjadi architectpreneur dalam era digital global?
Apakah relasi antara ekonomi kreatif dan arsitektur?
Bagaimana arsitek harus mengantisipasi masa depan ?
Apa saja strategi dalam menghadapi tantangan global?
Budi Pradono akan mempresentasikan nya dalam seminar nasional ini
Para pembicara lainnya adalah: Agus Windharto (ITS Design center), Genie Anggita(Innodesign centre), Dina Midiani (APPMI), Nancy Margried(pixel people project), Gigih Budi Abadi (Pixecute), Wiryadi Dharmawan(animasi), Hariadi (Game technology), Brotowijayanto (Deaf art community)
Para pembicara lainnya adalah: Agus Windharto (ITS Design center), Genie Anggita(Innodesign centre), Dina Midiani (APPMI), Nancy Margried(pixel people project), Gigih Budi Abadi (Pixecute), Wiryadi Dharmawan(animasi), Hariadi (Game technology), Brotowijayanto (Deaf art community)
Labels:
Agus Windharto (ITS Design center),
Brotowijayanto,
budi pradono,
budi pradono architects,
Dina Midiani,
Genie Anggita(Innodesign centre),
Gigih Budi Abadi,
Hariadi,
Nancy Margried,
Wiryadi Dharmawan
Friday, September 13, 2013
Lombok International Bamboo Architecture Festival (inspiration)
Berikut ini adalah beberapa rancangan instalasi dengan Bambu, sebagai bagian dari ide-ide kreatif untuk menciptakan struktur temporer (instalasi) yang terbuat dari Bambu. Foto foto dan Image ini diharapkan menjadi inspirator bagi para calon peserta yang akan mengikuti LIBAF, Lombok International Architecture Festival yang akan diselenggarakan pada tanggal 1-8 Desember yang akan datang.
![]() |
Telephaty Kengo Kuma |
![]() |
Telephaty Kengo Kuma. |
![]() |
Telephaty Kengo Kuma. |
![]() |
Forest Pavillion n-Architect |
![]() |
Oval Bamboo Sculpture @ Kennedy Center |
![]() |
Merajut Bambu 2012, Magelang |
![]() |
Merajut Bambu 2012, Magelang |
![]() |
Sougetsu Week Landscape Architecture Department of the Moscow High Institute of Architecture |
![]() |
http://volumeproject.org/2010/09/bamboo-building-bash/ |
![]() |
Stream: A Folded Drawing Stephen Talasnik |
![]() |
“Big BambĂș: You Can’t, You Don’t, and You Won’t Stop”Starn Brothers, The Roof of the Metropolitan Museum of Art Sprouts a Bamboo Forest |
![]() |
http://tropolism.com/archives/2006/04/here-there-be-monsters-part-2.php#more |
Bagi siapa saja, dari komunitas kreatif
(seniman, arsitek, interior desainer, produk desainer, etc). Kami, mewakili Lombok International Bamboo Architecture Festival (LIBAF), mengundang Anda untuk berpartisipasi sebagai peserta dengan mengajukan rancangan instalasi
bambu berukuran 5 meter x 5 meter x 8 meter (tinggi). Nantinya, instalasi tersebut akan direalisasikkan di Pantai Sengigi, Lombok, pada tanggal Desember 2013. Beberapa wakil Negara sahabat, seperti Jerman, Jepang, serta Singapura sudah bersedia untuk hadir dan berpartisipasi dalam acara ini. Karya instalasi bambu terbaik akan mendapatkan apresiasi sebesar US$ 5000.
Form pendaftaran dapat Anda unduh di http://www.lombokbambufestival.com/bamboo-architecture-instalation-artwork/
Salam Dari Panitia dan tim Curator
Salam Dari Panitia dan tim Curator
Wednesday, September 11, 2013
Masterplan Surya University Bogor

Konsep utama Masterplan Kampus Surya University berdasar pada Surya Golden Ration (SGR). SGR merupakan hasil studi dari pengembangan bidang octagon yang sudah diperdalam oleh pihak Surya University. r-octagon, s-octagon, m-octagon merupakan geometri dasar yang digunakan dalam perancangan kampus yang berbasis riset dan teknologi ini.
Dalam perancangannya, masterplan kampus menggunakan konsep bidang m-octagon yang membentuk fraktal. Titik sentralnya ditempatkan pada pusat tapak. Titik ini selanjutnya dijadikan datum untuk mengorganisir seluruh kawasan. Secara konsisten, pola dari susunan 8 Surya Golden Spiral (SGS) digunakan ketika menempatkan bangunan dalam Kawasan Surya University (KSU). Gedung Rektorat berada di pusat "tata surya" kampus, disusul oleh 8 Gedung Pusat Riset, setelah itu terdapat Gedung Kampus yang membentuk menerus, yang juga menjadi batas internal kampus, serta gedung-gedung fasilitas pendukung yang tersebar di ring terluar kawasan. Penempatan bangunan fasilitas pendukung juga berdasar pada 2 axis, yaitu student activity axis, dan religiosity-educational axis. Bangunan student center ditempatkan di sisi terjauh student activity axis mengingat kegiatan yang dilakukan menghasilkan bising yang kuat. Sedangkan Chapel serta Perpustakaan berada di area depan kawasan sebagai simbol penyatuan religiusitas dan ilmu pengetahuan.
Tidak hanya penempatan bangunan di dalam kawasan, sirkulasi utama kawasan ini pun juga menggunakan pola SGS yang diteruskan hingga batas kawasan. Sebagai kampus dengan teknologi tinggi, tentunya Kawasan Surya University juga perlu mendukung konsep green environment. Untuk itu, seluruh kendaraan konvensional tidak diperbolehkan untuk mengakses area dalam kampus. Sementara, untuk menuju area internal, seluruh civitas akademika akan diperbolehkan menggunakan kendaraan yang disediakan oleh pihak kampus, seperti sepeda, segway, ataupun kendaraan listrik.
Tidak hanya rancangan landscape, gubahan masa area eksternal didapat dari pengembangan lebih lanjut bentuk geometri umum. Gedung Sport Hall serta Kolam Renang, misalnya, merupakan pengembangan Golden Square dengan transformasi Fibonachi, sehingga dapat menghasilkan geometri sport hall yang unik. Lalu, Gedung Asrama Mahasiswa dirancang menggunakan multiplikasi dari r-octagon dengan tetap menyediakan ruang-ruang pertemuan atau ruang publik sebagai transisi antar bangunan.
Sedangkan pada area internal kampus, pengembangan gubahan masa didapat dari bidang octagon, baik m-octagon serta s-octagon. Secara umum, gubahan masa di area dalam merupakan hasil pengembangan yang dilakukan khusus oleh pihak Surya University sendiri. Gedung Rektorat merupakan cerminan dari ring 1 hingga 6 m-octagon . Gedung Riset menggunakan gubahan prisma c-octagon. C-otagon sendiri merupakan gabungan dari 4 s-octagon dan 1 m-octagon. Sedangkan Gedung Kampus, yang merupakan ring 8 KSU, menggunakan gubahan m-octagon yang diangkat dengan pilotis/kolom setinggi 2,5 meter, sehingga memungkinkan pejalan kaki atau pengguna sepeda berjalan dibawah bangunan. Tersebar pula void octagon yang memberikan kesempatan pohon untuk menembus bangunan.


Lebih lanjut lagi, rancangan landscape pada area dalam KSU dikembangkan menjadi sebuah taman labirin berpola SGS. Ini dirasa perlu, mengingat Gedung Rektorat serta Gedung Laboratorium memiliki privatisasi yang tinggi. Bahkan, untuk mencapai gedung dengan hirarki atas ini, seluruh civitas akademika diharapkan dapat menggunakan teknologi GPS untuk mengakses gedung tersebut. Dan sebagai perlambang penjernihan hati dan pikiran, Gedung Rektorat juga dikelilingi oleh kolam air tenang.
Selain pengembangan secara gubahan masa dan kawasan, kami juga melakukan pengembangan secara teknologi pada bangunan di KSU. Semua fasilitas di Kawasan Surya University dirancang terintegrasi baik secara desain maupun teknologi. Perancangan facade Gedung Rektorat dan Gedung Riset menggunakan teknologi secondary skin yang dapat merespon kebutuhan pencahayaan dalam bangunan. Selain itu, di setiap fatigue point direspon dengan node-node dengan berbagai program, seperti cafe, parkir sepeda, serta charging spot untuk kendaraan listrik. Ini juga menjadi fasilitas umum civitas akademika di dalam kampus.
PROJECT CREDITS
Office Budi Pradono Architects
Location Kawasan Surya University, Bogor, Jawa barat
Design Period August 2013
Concept by Budi Pradono
Architect: Budi Pradono Architects (BPA)
Principal Architect: Budi Pradono
Assistant Architects: Stephanie Monieca, Elda Siska Sinuraya, Ajeng Nadia Ilmiani, Eka Feri Rudianto, Zulfikar Ramzy Malewa
Assistant Architect Supports: Destiana Ritaningsih, Laurencia Yoanita, Rifandi Septiawan Nugroho, Stephen Lim
Subscribe to:
Posts (Atom)